JAKARTA | BRN – Rangkaian acara Doa Bagi Bangsa “Indonesia Berdoa” telah memasuki putaran ke-XII, dengan doa yang digelar pada hari Jum’at (23/08/2024) di Dome Mawar Saron, Jakarta. Doa ini merupakan persiapan akhir menjelang puncak pelaksanaan yang akan berlangsung pada tanggal 24 Agustus 2024, dan rencananya akan di hadiri oleh Presiden Bapak Joko Widodo.
Pdt. Rubin Adi Abraham yang hadir dalam ibadah doa tersebut di awal kotbahnya mengatakan kita datang berdoa bukan untuk kepentingan politik, bela ini bela itu, tetapi kita berdoa supaya kehendak Tuhan terjadi diatas muka bumi ini. Dalam kotbahnya diambil dari 1 Timotius 2:1-4 mengenai doa syafaat jemaat.
“Waktu panitia menetapkan tangga 24 Agustus besok sebagai hari Indonesia berdoa secara nasional bahkan secara internasional untuk orang-orang Indonesia khususnya yang ada di luar negeri, mungkin kita tidak pernah berpikir, kenapa tanggal itu yang dipilih, tapi saya percaya itu daulat dan ketentuan Tuhan. Karena kita tidak berpikir kemarin telah terjadi demonstrasi yang besar, bukan hanya di Jakarta tetapi di berbagai kota yang ada di Indonesia,” ucap Rubin.
Lanjutnya, Alkitab mengajarkan kepada kita, yang pertama-tama datang adalah hal yang orang lihat, dan yang berikutnya adalah hal yang rohani.
“Kalau telah terjadi di seluruh Indonesia demonstrasi yang ada, maka saya percaya melalui doa orang-orang yang sungguh beriman kepada Yesus, demonstrasi kuasa Allah akan mulai dinyatakan mulai besok dan selanjutnya akan hadir di tengah doa-doa kita” lanjutnya.
Pdt. Rubin menekankan pentingnya berdoa ditengah-tengah Indonesia yang saat ini dalam keadaan tidak baik. “Doa adalah salah satu cara kita menyatukan hati dan pikiran untuk kebaikan bersama. Kita harus terus memperkuat komitmen untuk menjaga keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia,” ujar Arifin mengakhiri kotbahnya.
Selain itu, Pdt. Gilbert Lumoindong dalam kotbahnya melalui video yang ditampilkan
dilayar mengatakan nasib satu bangsa bukan ditentukan oleh politisinya, nasib satu bangsa bukan ditentukan oleh pemimpinnya, tetapi nasib satu bangsa ditentukan oleh doa orang benar.
“Para pendoa, para hamba-hamba Tuhan, baik yang hadir dalam ruangan yang luar biasa ini, maupun yang ada di Zoom, di Youtube, yang paling penting adalah kita berperang untuk bangsa ini, yaitu berdoa dimasa kita merayakan HUT Kemerdekaan RI ke-79. Kita menyadari bahwa nasib satu bangsa bukan ditentukan oleh politisinya, nasib satu bangsa bukan ditentukan oleh pemimpinnya, tetapi nasib satu bangsa ditentukan oleh doa orang benar,” harapnya.
Saya percaya, tambah Gilbert, dengan kita berdoa seperti para rasul-rasul ketika keguncangan terjadi, situasi politik tidak menentu, maka apa yang terjadi dalam kisah para rasul 4:29-31 dalam perikopnya yaitu doa jemaat, kita sebagai hamba Tuhan, pendoa, aktivis, jemaat Tuhan, kita sudah mengambil peran yang paling penting yaitu berdoa, dan saya percaya kalau kita bersatu dan berdoa pasti hasilnya dahsyat.
Dalam penjelasan kotbah selanjutnya, Gilbert mengatakan kawatir bahwa para pemimpin Kristen hari-hari ini kehilangan keberanian, semua jago kandang yang hanya sibuk berada di empat dinding gereja.
“Ini saatnya kita punya hati yang berani, jiwa yang berani, iman yang berani, ada 4 hal arti keberanian yang saya catat dalam Alkitab yaitu: 1. Berani berbeda, 2. Berani Bersuara dalam kebenaran, 3. Berani melakukan terobosan, 4. Berani menyatakan bahwa di dalam kolong langit ini hanya nama Yesus yang menyelamatkan,” terangnya dengan ditutup dengan doa.
Gilbert mendoakan agar bangsa Indonesia dapat terus maju di tengah berbagai tantangan global, termasuk perubahan iklim, ketidakpastian ekonomi, dan isu-isu sosial lainnya, serta acara besok supaya semua berjalan dengan baik.
Puncak acara Doa Bagi Bangsa pada tanggal 24 Agustus 2024 diperkirakan akan menjadi salah satu momen penting dalam sejarah acara ini, dengan ribuan peserta yang hadir di Dome mawar saron dan diikuti oleh 400 kota di berbagai Indonesia dan luar negeri akan berdoa bersama. Acara ini akan disiarkan secara langsung melalui berbagai platform media dengan akun @indonesia berdoa sehingga seluruh masyarakat Indonesia dapat turut serta dalam momen bersejarah ini.
Selanjutnya Sekum Panitia Cecilia Sianawati mendorong kesatuan umat Tuhan di seluruh Indonesia, dan mengajak semua pihak yang terkait yaitu pendeta, gembala, pendoa, pengerja, dan jemaah—untuk bersatu dalam doa, baik secara langsung di GBI Mawar Saron maupun di tempat-tempat lainnya, termasuk di rumah masing-masing.
“Ini adalah sebuah momentum yang sangat penting, di mana kita bisa bersama-sama dalam kesatuan tubuh Kristus untuk memohon transformasi bagi bangsa Indonesia. Dengan hati yang penuh iman, mari kita bersatu dalam doa untuk menyaksikan perubahan yang nyata bagi bangsa kita,” ajak Cecilia.
Acara ini bukan sekadar rangkaian doa, tetapi juga momentum untuk kita semua merenungkan peran masing-masing dalam pembangunan bangsa. Kita berharap melalui doa ini, Tuhan memberikan hikmat dan petunjuk kepada kita semua untuk membawa Indonesia menjadi negara yang lebih baik,” tambah Cecilia.
“Dengan segala persiapan yang telah dilakukan, puncak Doa Bagi Bangsa, “Indonesia Berdoa” diharapkan dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat Indonesia,” tutup Cecilia.
(**)