Jayapura – Kepolisian Negara Republik Indonesia bersama Pemerintah Provinsi Papua dan Badan Pangan Nasional resmi melepas distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Lapangan Apel Mapolda Koya Koso, Kota Jayapura, Selasa (9/12/2025).

Program ini menjadi langkah nyata pemerintah dalam menjamin ketersediaan dan keterjangkauan beras bagi masyarakat Papua, khususnya menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

Kegiatan dipimpin Wakapolri Komjen Pol. Prof. Dr. Dedi Prasetyo, S.H., M.Hum., M.Si., M.M., didampingi Gubernur Papua Komjen Pol (Purn.) Mathius D. Fakhiri, S.I.K., M.H., Kapolda Papua Irjen Pol. Patrige R. Renwarin, S.H., M.Si., serta Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P., bersama para pejabat utama Mabes Polri, TNI, Forkopimda Papua, dan instansi terkait lainnya.

Kapolda Papua dalam sambutannya menyampaikan bahwa Papua masih menghadapi tantangan geografis yang memengaruhi akses distribusi pangan. Kondisi ini menyebabkan sebagian masyarakat, khususnya di wilayah pegunungan rentan terhadap fluktuasi harga beras dan keterbatasan ketersediaannya.

Pada kegiatan ini, pemerintah menyiapkan 580 ton beras SPHP untuk tiga provinsi di Papua Raya. Beras tersebut didistribusikan melalui jaringan gudang Bulog dan akan diteruskan hingga ke titik penjualan agar tepat sasaran dan terjangkau bagi masyarakat.

“Beras SPHP ini kita pastikan dijual dengan harga eceran yang stabil dan tidak memberatkan masyarakat. Apabila ditemukan pelanggaran atau upaya menaikkan harga di atas ketentuan, Polri akan menindak tegas. Karena tugas kami adalah memastikan negara benar-benar hadir dalam melindungi rakyat,” tegas Wakapolri.

Melalui sinergi TNI–Polri, kementerian dan lembaga, serta pemerintah daerah, pengawasan distribusi beras SPHP dilakukan secara ketat di seluruh wilayah Papua, termasuk yang hanya dapat diakses melalui jalur udara.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Papua menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah pusat, di mana inflasi Papua tercatat tetap terkendali hingga November 2025. Sementara Menteri Pertanian menekankan bahwa Papua memiliki potensi besar untuk mandiri pangan melalui pencetakan lahan sawah baru secara bertahap.

Usai dialog interaktif dengan wilayah Papua Barat, Papua Barat Daya, dan Papua Tengah melalui sambungan daring, Wakapolri beserta rombongan secara resmi melepas keberangkatan truk pengangkut beras SPHP dari Mapolda Koya Koso.

Dengan pelepasan distribusi beras SPHP ini, diharapkan masyarakat Papua dapat merayakan Hari Besar Keagamaan dengan sukacita, sekaligus memastikan stabilitas ekonomi dan keamanan tetap terjaga di seluruh wilayah Papua Raya.